Sabtu, 19 Oktober 2019

“Pontianak Creative & Culinary Festival 2019” Peluncuran Buku Bersama Penulis Kalimantan Barat


Nama    : Nurhafiza
Nim      : 11901338
Kelas    : PAI 1 E
“Pontianak Creative & Culinary Festival 2019”
Peluncuran Buku Bersama Penulis Kalimantan Barat
Rabu, 16 Oktober 2019 saya dan teman-teman sekelas mengikuti kegiatan literasi “Peluncuran Buku Bersama Penulis Kalimantan Barat” pada acara pembukaan “Pontianak Creative & Culinary Festival 2019” yang memperingati HUT kota Pontianak yang ke-248. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak. Kegiatan ini juga kami lakukan untuk mengganti mata kuliah bahasa indonesia. Acara Pontianak Creative & Culinary Festival 2019 diadakan di halaman parkiran Mega Mall Ayani. Acara dimulai pada jam 11 yang dibuka dengan perembahan musik dari SMAN 10 Kota Pontianak lalu kata sambutan dari ketua panitia ibu Emi Meliana. Dan banyak acara hiburan yang ditampilkan dari berbagai sekolah di Pontianak seperti Dance dari SMAN 10 Kota Pontianak, Vocal Solo oleh Sindy dari SMAN 10 Kota Pontianak. Lalu acara dilanjutkan dengan Launching Buku karya dari beberapa penulis yang ada di Kalimantan Barat, diantaranya:
1.       Ibu Eka Damayanti,dengan karyanya  “Tentang Cinta” dan “Hemoglobin Cinta”
2.       Ibu Tuti, dengan karyanya “Sekijo Fremia” dan “Perempuan Inspirasi”
3.       Ibu Ainun Bell, dengan karyanya “Pengundi Maut”, “Cinta Seorang Hacker”, “Kepak Sayap Kasih” dan “Seribu Warna Tentang Ayah”
4.       Ibu Dewi Karpita Sari, dengan karyanya “Antologi 120 Jam” dan “Antologi Journey Of Life”
5.       Ibu Ema Amalia Marantika, dengan karyanya “Belenggu Haru Bala Bejana”
6.       Ibu Eka Yulianti, dengan karyanya “Breakly Personality”
7.       Ibu Eka Pabetay, dengan karyanya “Rujak Cinta Ibu Peri” dan “Romansa Satu Atap”
8.       Ibu Dede Yeti Sumina, dengan karyanya “Senja Itu Magrib” dan “Kupu-kupu Coklat”
9.       Ibu Juniawati, dengan karyanya “Diary Makrempong” dan “Sistem Penyiaran di Indonesia”
Beberapa Penulis juga memberikan motivasi kepada pecinta literasi seperti yang disampaikan oleh Ibu Eka Damayanti “Seorang penulis yang baik itu adalah eorang pembaca yang baik” ia juga berkata “Jangan patah arah sebelum memulai, jangan hanya jadi konsumen, jangan hanya jadi penikmat saja, mari kita ambil bagian,jangan merasa cukup ebagai penikmat kita harus ambil bagian. Dan  Fastabiqul Khairat berlomba-lombalah dalam kebaikan”
Ibu Dede Yeti Suminar juga memberikan motivasi kepada kami “ Perbanyaklah membaca, buat sesuatu yang baru, dan lakukanlah dengan sungguh-sungguh” Ibu Dede juga mengatkan alasan dia menulis adalah menjadi teladan yang baik untuk muridnya, karena dia seorang guru dan guru itu menjadi panutan bagi murui-muridnya. Selanjutnya Ibu Dewi Kapitasari juga menyampaikan bahwa semua orang itu bisa menulis, lalu bagaimana cara menulis bagi pemula? Tips dari ibu Dewi adalah kita menulis apa yang pernah kita alami jadi kita bisa tau gimana jalan cerita nya, seperti yang ibu Dewi ceritakan bahwa dia menulis itu asal mula nya karena patah hati, teman-teman taulah kan kalau orang patah hati itu kata-katanya menyentuh semua haha. Lanjut yaa, ibu Dewi juga mengatakan “menulis itu berawal dari sebuah permasalahan yang susah diungkap” dan kata-kata ibu Dewi yang paling saya ingat yaitu “jatuh cinta dan patah hati tidak bisa dipisahkan”  . Selanjutnya Ibu Juniawati mengatakan kalau kita mau menulis jangan pikirkan hal lain, udah tulis aja  jadi untuk teman-teman yang udah baca ini ayo kita jadikan menulis itu suatu hal yang menyenangkan, kenapa karena kita semua itu bisa menulis dari pengalaman kita. Semanggaattttt ya
Diacara Peluncuran Buku Bersama Penulis Kalimantan Barat juga diisi dengan hiburan-hiburan yakni penampilan dari Nova SMK 5 Kota Pontianak yang menampilkan Tari Betang Panggong, kemudian pembacaan puisi oleh Nasya Putri dari SMAN 1 Kota Pontianak yang berjudul “Kepada Kawan” oleh Chairil Anwar, kemudian ada juga musikalisasi puisi oleh SMAN 1 Kota Pontianak yang berjudul “kata” puisi dari Suwardiyo Sastro Wardoyo. Selanjutnya pembacaan puisi oleh Putri dari SMAN 1 Kota Pontianak, dan acara diakhiri dengan pembacaan pidato oleh Aurelia Nutasuhud yang berjudul hormat kepada orang tua. Saya sangat menikmati acara ini dan menurut saya acara ini juga sangat bermanfaat apalagi bagi kita kaum muda, dan diacara ini saya dapat mengambil pelajaran bahwa kita kaum muda perbanyaklah membaca karena dengan membaca kita bia menambah wawasan kita. Setelah membaca mulailah untuk menulis karena penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik 🙂 sekian dari saya terimakasih teman-teman yang udah baca blog saya semoga bermanfaat ya 🙂








Selasa, 08 Oktober 2019

Resume Sistematika Penulisan Skripsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak


Nama: Nurhafiza
Kelas: Pendidikan Agama Islam 1 E
Makul: Bahasa Indonesia



Tugas Meresume
 Sistematika Penulisan Skripsi 
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam  
FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak





1. SAMPUL



NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
PADA KISAH UWAIS AL QARNI


SKRIPSI


Oleh:


UBAIDILLAH
NIM. 11511020




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
2019M/1440H






2. LEMBAR MOTTO



Motto:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: Sesungguhnya Aku (Rasulullah SAW) diutus untuk menyempurnakan akhlak (HR. Baihaqi)



                          لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ 
Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang yang mempunyai akal (Q.S Yusuf:111)


3. LEMBAR ABSTRAK


ABSTRAK


           UBAIDILLAH.1151020. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak pada Kisah Uwais Al Qarni. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2019.
Persoalan pendidikan akhlak hingga saat ini masih harus diutamakan, terlebih jika kita melihat kondisi akhlak umat akhir-akhir ini, saat ini umat Islam mengalami kemerosotan akhlak. Dalam islam pendidikan akhlak ini akan menjadi petunjuk hubungan manusia dengan manusia, maupun hubungan manusia dengan rabbnya, demikian juga sebaliknya pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan akhlak anak, baik pendidikan dirumah atau disekolah.
       Menyikapi fenomena tersebut salah satu cara yang tepat dalam pendidikan akhlak adalah melalui kisah. Pada penelitian ini peneliti mengambil judul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak pada Kisah Uwais Al Qarni.
       Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keteladanan yang terdapat pada kisah Uwai Al Qarni dan menganalisis nilai-nilai pendidikan pada kisah Uwais Al Qarni.
       Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian perputakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (Content Analysis), teknik analisis menurut Miles and Huberman dan teknik analisis komparatif. 

           Hasil dari penelitian ini adalah pada kisah Uwais AlQarni terdapat beberapa keteladanan dan nilai pendidikan akhlak didalamnya, 1. kisah keteladanan Uwais Al Qarni yaitu kisah berbakti kepada ibunya, Uwais Al Qarni pergi ke Madinah, Uwais Al Qarni bertemu dengan Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, Uwais Al Qarni wafat. 2. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam kisah Uwais Al Qarni adalah berbakti kepada orang tua, tawadhu, zuhud, sabar dan cinta Rasul.

Kata kunci  : Nilai-nilai, Pendidikan Akhlak, Ketetladanan, Kisah Uwais Al Qarni. 



4. DAFTAR ISI


DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang
      B. Fokus Penelitian
      C. Tujuan Penelitian
      D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
     A. Penelitian Terdahulu
     B. Kajian Teori
BAB III METODE PENELITIAN
     A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
     B. Sumber Data
     C. Teknik Pengumpulan Data
     D. Teknik Analisis Data
BAB IV PAPARAN  DAN ANALISIS DATA
     A. Paparan Data
     B. Pembahasan Nilai-Nilai PendidikanAkhlak Pada Kisah Uwais Al Qarni
BAB V PENUTUP
     A. Kesimpulan
     B. Saran
DAFTAR PUTAKA
LAMPIRAN


5. BAB-BAB

BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
BAB V PENUTUP

6. SUB-BAB

BAB I PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang
      B. Fokus Penelitian
      C. Tujuan Penelitian
      D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
     A. Penelitian Terdahulu
     B. Kajian Teori
BAB III METODE PENELITIAN
     A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
     B. Sumber Data
     C. Teknik Pengumpulan Data
     D. Teknik Analisis Data
BAB IV PAPARAN  DAN ANALISIS DATA
     A. Paparan Data
     B. Pembahasan Nilai-Nilai PendidikanAkhlak Pada Kisah Uwais Al Qarni
BAB V PENUTUP
     A. Kesimpulan
     B. Saran

7. KUTIPAN 

1. Pembentukan karakter mulia juga telah dirumuskan dalam undang-undang pendidikan No 20
Tahun 2003 pada bab II pasal 3 (dalam Depdiknas, 2003) "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan".
2. Rovidawati (2017) dengan penelitian berjudul "Nilai-Nilai Pendidikan Birrul Walidain dalam Kisah Uwais Al Qarni" dalam penelitian tersebut nilai pendidikan Birrul Walidain dari Uwais Al Qarni adalah Uwais Al Qarni seorang yang mempunyai kepribadian yang baik, dan tidak pernah menyakiti hati kedua orang tuanya dan juga orang lain. Uwais Al Qarni  selalu berbicara lemah lembut terhadap ibunya, kisah  Uwais Al Qarni ini sendiri dapat dijadikan sebagai gambaran dan pembelajaran bagi setiap anak dalam kehidupan sekarang dan akan datang.
3. Isti Komariah (2017) dengan penelitian berjudul "Nilai-Nilai PendidikanAkhlak dalam Kisah Uwais Al Qarni (Telaah Hadits Riwayat Muslim)" dalam penelitian tersebut membahas mengenai relevani nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kisah Uwais Al Qarni di dalam hadits Riwayat Muslim bisa menjadi ujung tombak perbaikkan akhlak yang mulai tidak beraturan.Hanya saja permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, meskipun dalam kisah telah berbeda zaman dengan sekarang.
4. Menurut Encyclopedia of Real Estate Terms ( dalam Mulyana, 2011:8)  Nilai berasal dari bahasa latin valere atau bahasa Prancis kuno. Disatu sisi,nilai dibicarakan sebagai nilai ekonomi yang disandarkan pada nilai produk, kesejahteraan, dan harga pada hal yang bersifatmaterial. Sementara dilain hal, nilai digunakan untuk mewakili gagasan atau makna yang abstrak dan tak terukur dengan jelas. Nilai yang tak jelas dan sulit diukur antara lain keadilan, kejujuran, kebebasan, kedamaian, dan persamaan (Mulyana, 2011:8).
5.Menurut Syahidin (dalam Rianawati, 2017:27) dalam mengartikan pendidikan sebagai ta'lim, ta'dib  dan tarbiyah  bila merujuk pada istilah Al Quran, kata yang tepat untuk mengartikan pendidikan adalah tarbiyah. Kata tarbiyah diambil dari istilah Al Qur'an berasal dari kata "Rabbi" yang berarti Tuhan. Pendidikan dalam kajian kata tarbiyah  bermakna sebagai proses pemberian arahan terhadap siapapun yang belum mengetahui jalannya. Bimbingan untuk manusia awam untuk mencapai kematangan dan pengarahan bagi manusia yang sudah berpengetahuan (Rianawati, 2017:27).
6. Bandingkan dengan defenisi pendidikan yang diberikan Marimba bahwa pendidikkan sebagai bimbingan atau didikan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan peserta didik, baik jasmani maupun rohani, menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pengertian ini sangat sederhana meskipun secara substansitelah mencerminkan pemahaman tentang proses pendidikan.Menurut pengertian ini, pendidikan hanya sebatas pada pengembangan pribadi anak didik oleh pendidik (Kurniawan, 2016:11).
7.Begitu dalam bahasaYunani "akhlak" dipergunakan istilah ethos atau ethikos atau etika yang mengadung arti " Etika adalah usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik". Dan etikaitu adalah sebuah ilmu bukan sebuah ajaran (Zahrudin, 2004:1-3).
8. Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah SAW dan akhlaknya yang baik adalah salah atu penyebab sesoranguntuk dapat masuk surga (Jawas, 2010:7)
9. Demikianlah ukuran akhlak yang baik adalah jika ia sesuai dengan syariat Allah, berhak mendapatkan riha-Nya, dan dalam memegang akhlak yang baik ini sambil memprerhatikan pribadi,keluarga, dan masyarakat sehingga didalamnya terdapat kebaikan dunia dan akhirat (Mahmud, 2004: 36)
10. Pendapat Al Ghazali tentang pendidikan akhlak pada umumnya sejalan dengan tren-tren agama dan etika. Al Ghazali  tidak melupakan masalah-masalah duniawi, ia memberikan ruang pada seitem pendidikannya bagi perkembangan duniawi. Tetapi dalam pandangannya, mempersiapkan diri untuk masalah-masalah dunia hanya dimaksudkan sebagai jalan menuju kebahagaian hidup dialam akhirat yang lebih utama dan kekal. Pendapat Al Ghazali tersebut  disamping bercorak agamis yang merupakan ciri pesifik pendidikan islam, tempak pula cenderung kepada sisi keruhanian (Iqbal, 2013:187)


8. DAFTAR PUSTAKA


1. Depdiknas.2003. Undang-Undang RI No.20 tahun 2003,tentang sistem pendidikan nasional.
2. Rovidawati. 2017. Nilai Pendidikan Birrul Walidain dalam Kisah Uwais Al Qarni,Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Rairy Banda Aceh.
3. Isti Komariah.2017. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kisah Uwais Al Qarni( Telaah Hadits Riwayat Muslim),Skripsi.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Salatiga.
4. Rohmat Mulyana.2011.Mengartikulasikan Pendidikan Nilai,ALFABETA.
5. Rianawati.2017.KerjasamaGuru dan Orang Tua dalam Pendidikan Akhlak,Pontianak:TOP Indonesia.
6. Syamsul Kurniawan.2016.Ilmu Pendidikan Islam Sebuah Kajian Kompeenshif,Yogyakarta:Ombak.
7. Zahrudin AR.2004. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
8. Yazid bin Abdul Qadir Jawas.2010. Adab dan akhlak Penuntut Ilmu,  Bogor:Pustaka At-Taqwa
9. Ali Abdul Halim Mahmud.2004.Akhlak Mulia, Jakarta:Gema Insan.
10. Abu Muhammad Iqbal.2013.Konsep Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan, Madiun:Jaya Star Nine.


Tanda tangan dan cap dari petugas perpustakaan: 



Minggu, 06 Oktober 2019

Observasi Prinsip dan Penggunaan EYD/PUEBI pada Kain Rentang/Spanduk,banner,papan nama,poster,stiker,dll., dilingkungan masyarakat.

1. Foto: 

Alamat     : Jl. Sultan Abdurrahman 
Waktu      : 2 Oktober 2019 pukul 16.25
Analisis   : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "Waroengk" yang seharusnya diganti menjadi kata "Warung" dan kata "nye" yang seharusnya diganti menjadi "nya".
Sumber    : Buku EYD


2. Foto: 



Alamat    : Jl. Sultan Abdurrahman 
Waktu     :  2 Oktober 2019 pukul 16.27
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "cuma" yang seharusnya diganti menjadi "hanya" serta kata "10 ribuan" yang seharrusnya ditulis " Rp10.000,00."


3.Foto: 


Alamat    : Jl. Sultan Abdurrahman 
Waktu     : 2 Oktober 2019 pukul 16.27
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "cabe" yang seharusnya diganti menjadi "cabai" dan kata "idjo" yang tidak baku dan seharusnya diganti menjadi kata "hijau"
Sumber  : Buku EYD


4.Foto: 



Alamat   : Jl. Sultan Abdurrahman 
Waktu    : 2 Oktober 2019 pukul 16.29
Analisis : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "bu" yang seharusnya diganti menjadi kata "ibu" 
Sumber  : Buku EYD


5. Foto: 


Alamat    : Jl. Dr Wahidin 
Waktu     : 3 Oktober 2019  pukul 17.00
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "qu" yang kata baku sebenarnya yaitu "ku"
Sumber   : Buku EYD


6.Foto: 


Alamat    : Jl. Dr Wahidin 
Waktu     : 3 Oktober 2019  pukul 17.05
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "lapeeer" yang seharusnya diganti menjadi "lapar" kemudian kata "waroeng" yang seharusnya diganti menjadi kata "warung" lalu kata "wueenak" juga tidak baku yang seharusnya diganti menjadi kata "enak" kemudian kata "petooks" juga kata yang formal.
Sumber  : KBBI


7. Foto: 


Alamat   : Jl.H.Rais A.Rachman
Waktu    : 4 Oktober 2019 pukul 15.49
Analisis : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "liat" yang seharusnya kata bakunya "lihat"
Sumber  : Buku EYD


8.Foto:




Alamat    : Jl. Pangeran Natakusuma
Waktu     : 4 Oktober 2019 pukul 16.23
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "selere" yang seharusnya diganti menjadi "selera"
Sumber  : Buku EYD


9.Foto: 


Alamat    : Jl. Pangeran Natakusuma
Waktu     : 4 Oktober 2019 pukul 16.26
Analisis  : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "kwetiaw" yang seharusnya "kwetiau" dan kata nasgor juga sebaiknya tidak disingkat seharusnya ditulis nasi goreng.
Sumber  : KBBI


10. Foto:


Alamat   : Gg. Kayu Manis
Waktu    : 5 Oktober 2019 pukul 16.40
Analisis : Penggunaan kata yang tidak baku yaitu kata "waroeng" yang kata baku seharusnya "warung"
Sumber : Buku EYD


Karakteristik Peserta Didik

Nama : Nurhafiza NIM    : 11901338 Kelas  : PAI 4 E Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, baiklah dengan adanya tulisan ini untuk...